[Renungan] Jawaban Doa - Pdt. Samuel Handoko

Maukah Anda diutus pergi ke suatu tempat untuk mengalami kematian? Banyak orang akan lebih memilih hidup daripada mati. Tahukah Anda, tujuan sesungguhnya Yesus terlahir di dunia adalah untuk mati di atas kayu salib, suatu cara kematian yang hina dan paling mengerikan bagi manusia. Namun kematianNya ini justru dipandang mulia bagi Allah karena menjadi satu-satunya jalan untuk menyelamatkan banyak orang percaya.

Jika bercerita tentang salib Yesus, kita teringat akan kisah dalam Bilangan 21:1-3. Pasal tersebut menceritakan orang Israel yang mengalami kemenangan atas raja negeri Arad, penduduk asli Kanaan. Sebelumnya, raja ini telah memerangi dan menawan beberapa orang dari antara orang Israel. Alkitab mengatakan bahwa kemenangan itu terjadi karena Tuhan mendengarkan nazar orang Israel. Sehingga dapat kita katakan bahwa kemenangan itu adalah jawaban Tuhan atas doa mereka.

Jawaban doa menunjukkan kasih karunia Tuhan atas mereka. Tuhan begitu mengasihi mereka sehingga Ia mendengar dan menjawab seruan doa mereka. Tapi yang terjadi setelah itu sungguh disayangkan. Orang Israel kembali tidak dapat menahan hati. Dalam perjalanan yang sulit, mereka kembali jatuh kepada dosa bersungut-sungut (ayat 5).

Lalu, Tuhan mengirimkan ular tedung untuk menghukum mereka, dan setelah mengalami hukuman, baru orang Israel sadar dan bertobat. “Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.” (ayat 7).


Ular tedung

Ular tedung dikirimkan Tuhan sebagai hukuman atas dosa mereka. Jika mereka menginginkan pertolongan Tuhan, maka mereka harus bertobat dari dosanya terlebih dahulu. Perhatikan Yakobus 5:16, “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”

Pertolongan kembali terjadi sebagai jawaban doa. Petunjuk Tuhan pun diberikan untuk memberikan kelepasan atas hukuman dosa mereka, yaitu Ular Tembaga (ayat 8). “Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."

Ular tembaga ini merupakan lambang dari Yesus yang tergantung di atas kayu salib. Perhatikan dalam Yohanes 3:14-16, ”Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Yesus adalah jawaban Tuhan untuk membebaskan kita dari segala hukuman atas dosa kita. Asalkan kita mau menaruh pandangan mata iman kita kepada Yesus, maka kita akan beroleh pertolongan dan keselamatan atas jiwa kita.

Selanjutnya dalam pasal ini, kita melihat bahwa orang Israel mengalami kemakmuran yaitu segala kebutuhannya dipenuhi Tuhan, bahkan mereka mengalami kemenangan atas orang Amori dan menduduki seluruh negeri Amori.

Ucapan syukur dan puji-pujian memenuhi mereka. Terlihat hati mereka dipenuhi dengan sukacita. Sekalipun keadaan tidak semakin ringan, hal itu terjadi karena mereka menyadari bawa mereka berjalan bersama–sama dengan Tuhan yang mengasihi mereka dan yang perkasa, sehingga tidak ada yang sanggup bertahan di hadapan mereka.


Sampai akhir jaman

Meski Ia telah naik ke Sorga, kita perlu menyadari bahwa Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kita, sebagaimana janjiNya kepada kita. “...Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20). Roh Kudus yang berdiam dalam diri kita akan selalu memberi kekuatan dan pengingat akan Yesus.

Memang tidak dapat dipungkiri, banyak tantangan yang menghadang dalam perjalanan hidup kita, tapi kalau kita menyadari dan percaya kepada janji penyertaan Tuhan, niscaya tidak ada musuh yang tidak dapat kita kalahkan, dan tidak ada tantangan yang tidak dapat kita hadapi, karena yang menyertai kita lebih besar dari segalanya.

“Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Roma 8:31). Karena itu marilah kita bangun penundukan diri dan ketaatan kepada Tuhan dalam kehidupan kita, karena di sanalah terletak kekuatan, kemenangan dan berkat bagi hidup kita.  Selamat Natal! Tuhan Yesus memberkati!

(Pdt. Samuel Handoko)

Comments