Renungan - Kirenius

Yusuf and Maria going to Betlehem
Bacaan Setahun: 1 Petrus

Nats: Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi gubernur di Siria. (Lukas 2:1-2)

KIRENIUS


Bacaan: Lukas 2:1-7 

Kenalkah Anda dengan nama Mr. Syafruddin Prawiranegara dan Mr. Asaat?Para sejarawan berdebat tentang masuk tidaknya mereka dalam daftar presiden RI. Ada yang menyebut mereka sebagai para presiden yang terlupakan, ada pula yang berpendapat pemimpin dalam situasi darurat tidak sama dengan presiden. Bagaimanapun kesimpulan orang, faktanya kedua nama ini nyata dan berperan dalam sejarah.

Kirenius. Sebutan Yunani untuk Quirinius. Sosok ini juga menjadi perdebatan karena Lukas mengaitkannya dengan sensus menjelang kelahiran Yesus (ayat 2). Menurut dokumen resmi, ia memimpin Siria sesudah Herodes mati, sementara Yesus lahir saat Herodes masih hidup (lihat Matius 2). Tetapi, menurut sejumlah sejarawan, sebelum menjabat gubernur, Quirinius sudah membawahi Siria sebagai tokoh militer kepercayaan Kaisar, dan menjalankan sensus di sana untuk kepentingan pajak. Pastinya, Yusuf tak mungkin menempuh perjalanan jauh saat istrinya hamil tua, jika tidak ada sesuatu yang mendesaknya. Bahkan melalui kebijakan pemerintah yang tak bisa dihindari Yusuf, kita melihat campur tangan Sang Pencipta sejarah yang memungkinkan Yesus lahir di Betlehem sesuai nubuat para nabi.

Dunia ini tidak berjalan tanpa arah. Manusia-manusia pilihan diberikan kehendak bebas di sepanjang perjalanan, tetapi rancangan Allah akan digenapi pada waktu-Nya. Allah menjanjikan Juru Selamat melalui keturunan Daud, dan telah menggenapinya. Dia juga menjanjikan keselamatan bagi yang percaya dan penghakiman bagi mereka yang mengabaikan-Nya. Bagaimana kita akan meresponi tangan Allah yang bekerja di balik setiap peristiwa hidup ini? --LIT

DI ATAS HIKMAT DAN KEHENDAK MANUSIA ADA HIKMAT DAN RENCANA AGUNG ALLAH.

Renungan Harian
diambil dari Sabda.org

Comments