Menyediakan Waktu

Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Efesus 6:4

Frederick Douglas menulis tentang pengalaman hidupnya di dalam bukunya yang sangat terkenal, "Narrative of The Live of Frederick Douglass, an American Slave". Dia menceritakan tentang bagaimana perjuangan luar biasa ibunya dalam membesarkan dia dengan kasih dan sayang, meskipun saat itu ibunya merupakan seorang budak yang dipekerjakan sebagai petani. Mulai dari matahari terbit hingga matahari terbenam, ibunya bekerja dengan sangat keras di ladang. Setelah selesai bekerja, ibunya segera bergegas untuk pulang demi menemuinya dan harus menempuh jarak sejauh 18 km hanya dengan berjalan kaki. "Ibu ada bersama saya pada malam hari. Beliau akan berbaring di sebelah saya dan menidurkan saya. Namun, sebelum saya terbangun di pagi hari, ibu telah pergi ke ladang dan kembali berjalan 18 km agar tidak terkena hukuman cambuk, sebab seorang budak harus sudah siap di ladang saat matahari terbit."

Dalam waktu satu hari itu sang ibu harus menempuh jarak yang sangat jauh yaitu 36 km dengan berjalan kaki. Hal ini dilakukan bukan satu atau dua hari, namun setiap hari dalam bertahun-tahun lamanya. Inilah ekspresi kasih seorang ibu kepada anaknya. Bandingkan dengan jaman modern saat ini. Setiap hari seharusnya para orang tua selalu memiliki kesempatan untuk bertumu, menemani, dan bersama-sama dengan anak-anaknya. Namun justru banyak orang tua yang lebih memilih untuk asik sendiri dengan kesibukan dan dunianya sendiri. Ada yang sangat ekstrem dalam bekerja atau juga dengan hobi-hobinya. Ada yang tidak mau di ganggu saat istirahatnya, termasuk anak-anaknya karena merasa tugasnya dalam bekerja telah dilakukannya. Anak-anak dan keluarga menjadi terabaikan. Kesibukan dan kelelahan selalu menjadi senjata banyak orang tua untuk menolak menemani anak-anak mereka. Keadaan yang sangat menyedihkan, bukan?

Bagaimana dengan kita? Berapa banyak waktu yang telah kita sediakan untuk anak-anak maupun keluarga kita? Jangan singkirkan prioritas di dalam kehidupan kita. Jangan biarkan alasan-alasan yang tidak bertanggungjawab merampas waktu-waktu yang sangat berharga bagi keluarga kita. Walau kita sibuk dan lelah, sediakanlah alasan untuk menyediakan waktu bagi anak-anak, bagi keluarga kita. Banyak anak-anak yang jalannya tidak lurus karena kurangnya perhatian dan didikan dari orang tuanya. (KWIK)

RH. Spirit Motivator

Syalom,
SAC~

Comments