Kisah Nyata - Leher nyaris putus

Saya bersyukur karena ada Yesus, kalau tidak saya tidak bisa berdiri di sini bersaksi di hadapan saudara.

Kampus kami diserang massa dan dibakar. Secara manusia, kami tidak takut karena kampus kami dibelakang mabes  kami berpikir pasti polisi tentara datang menolong kami. Namun banyak polisi di sana dan mereka diam. Mereka diam mungkin karena tidak berani dengan kerumunan massa.

Saya keluar dari kampus dan saya menuju ke rumah teman saya berdiri di depan pintu dan berdoa ketakutan. Saya berdoa, Tuhan jikalau malam ini saya meninggal,  saya pasti masuk sorga, saya tidak mencuri, saya tidak berdosa. Berdoa dalam keadaan ketakutan dan tergoncang.

Massa mengarahkan senter kearah saya, itu mahasiswa, tangkap.  Akhirnya saya ditangkap, kedua tangan saya diikat dan mata saya dibungkus pakai kain. Saya diperlakukan seperti seorang penjahat. Saya diperlakukan seperti binatang. Saya hanya bisa berdoa. Ketika saya sedang berdoa, ada seorang menendang saya dari belakang dan saya jatuh di dalam got dan tidak bisa bangun. Orang itu angkat saya, lalu dibanting tubuh saya dan saya pingsan. 5 menit kemudian saya sadar, saya berdoa, Tuhan beri kekuatan bagi saya. Waktu saya berdoa seperti ini, saya pikir mereka pergi, tak taunya ternyata mereka masih di situ dan berkata, orang ini masih hidup, orang ini masih berdoa.

Orang-orang itu melepaskan ikatan tangan saya dan menarik saya seperti anjing. Mereka berteriak, kita dapat mahasiswa, kita dapat mahasiswa! Singkat cerita saya diserahkan kepada massa yang begitu banyak. Mereka bukan periksa, mereka tepuk tangan sama-sama, Gorok! Gorok! Bunuh! Bunuh! Saat itu saya hanya bisa berdoa. Saat mereka mau potong, tiba-tiba mereka bilang jangan potong dulu, coba periksa, buka sarung dulu, jangan-jangan kita salah potong, ini teman kita.

Mereka membuka ikat sarung dikepala saya, dan saya buka mata, di situ ada polisi dan tentara. Tapi gak ada yang nolong. Kemudian mereka melihat saya dari kaki sampai kepala saya, lalu mereka berkata ini mahasiswa, ini orang dalam, bunuh dia. Saya berdoa, ketika saya membuka mata, ada seorang bapak datang dari arah kiri, dia berkata, memberikan pertanyaan, ikut Tuhan Yesus atau meninggalkan-Nya? Kalau malam hari itu saya ikut kemauan massa itu mungkin saya sudah meninggalkan Tuhan Yesus. Tiba-tiba saya berkata, hanya dalam Yesus, ada jaminan keselamatan, di luar Yesus binasa! Itu membuat massa yang begitu banyak mereka marah, akhirnya orang di samping kiri pukul pake balok ke kepala saya, saya jatuh ke depan 2 meter, setelah itu tak sadar lagi.

Tapi bagaimana waktu roh saya keluar, ketika malam hari itu bahwa ketika Roh saya itu keluar dari tubuh saya. Itu seperti saya mati, Roh saya melayang-melayang di atas tubuh saya. Dalam keadaan gelap, roh saya bisa melihat  tubuh saya tertinggal. Roh saya berkata, badan saya tinggal, badan saya tinggal, selanjutnya roh saya berdiri, ketika roh saya melihat alam roh itu gelapnya luar biasa. Ini mau kemana? Akhirnya roh saya bertanya, Tuhan Yesus, mau kemana? Ketika menyebut Tuhan Yesus, baru akhirnya ada 5 malaikat hadir di samping kanan saya. Ketika 5 malaikat hadir, tempat itu langsung terang. Akhirnya roh saya berkata, ini malaikat yang baik, pasti membawa saya ke jalan yang benar. Tiba-tiba saya ditarik masuk ke dalam ruangan terang itu. Akhirnya saya dibawa melalui jalan yang cukup jauh yang lurus dan terang luar biasa. Jalan saya semula lebar semakin berjalan semakin sempit. Diujung jalan sempit ada pintu sebesar lobang jarum. pintu oval. Tuhan Yesus badan saya besar tidak mungkin bisa masuk. Tiba-tiba saya bisa masuk dan di situ ada taman yang indah. Secara manusia kita tidak akan mau meninggalkan taman itu. Roh saya terus berjalan, Roh saya berkata, Tuhan, ini taman, berarti ada Rumah. Tuhan memperlihatkan sebuah gedung yang luar biasa dan saya berkata, ini rumah di dalamnya pasti ada orang. Lalu roh saya dibawa masuk ke dalamnya. Benar itu persis seperti di dalam gereja, di dalamnya banyak orang bernyanyi, menyembah dan memuji Tuhan. Di sana ada yang duduk, ada yang berdiri bertepuk tangan, tiba” ada yang berkata ini orang-orang percaya kepada Yesus. Roh saya dibawa masuk ke dalam ruangan nomor 3 dan ruangan ini persis seperti ruangan yang pertama ada pujian dan penyembahan. Roh saya masuk dalam ruangan ke-4 kamar itu kosong. Tiba” malaikat itu hilang. Ketika saya melangkah ke depan tiba-tiba roh saya melihat sinar kemuliaan Tuhan. Ada suara di ruangan itu yang berkata berlutut terus saya berlutut. Ketika saya berlutut ada sebuah buku terbuka di hadapan saya dimana di buku itu tertulis banyak perbuatan-perbuatan saya lembar demi lembar.  Namun lembar terakhir saya lihat kosong. Saya pikir saya harus mempertanggungjawabkan perbuatan saya. Tiba” Tuhan Yesus berkata bahwa saya harus pulang. Saya melihat Tuhan Yesus menunggang kuda putih.

Tiba-tiba Roh saya masuk ke dalam tubuh saya. Yang pertama teringat kenapa pulang? Kenapa hidup lagi. Saya kemudian haus, akhirnya saya ambil baju saya yang berlumuran darah dan saya minum darah saya itu. Saya gak bisa buka mata karena mata saya kering. Badan saya tergoncang. Saat saya angkat kepala, kepala saya jatuh. Saya pegang leher saya, ternyata leher saya  hampir putus. Saya ketakutan berteriak Tuhan Tolong Tolong namun suara itu bukan keluar dari mulut tapi dari luka bacokan di leher saya itu.. Tolong Krrr.. Tolong Krrr..

Akhirnya ada yang menolong, saya diangkat seperti anjing dan ditaro di jalan raya. Namun mereka tidak menemukan identitas saya dan saya dibawa ke rumah sakit Haji Pondok Gede untuk diotopsi. Ketika mendengar suara itu saya berdoa, Tuhan memberi saya kekutan, saya berkata, Nama Saya Dominggus, umur saya 19 tahun, semester III, tinggal di asrama Doulos. Tiba-tiba orang itu terkejut dan berkata, LOH! ORANG INI MASIH HIDUP! Dipotong dari jam brp? Masih bisa ngomong. Ini orang Kristen udah bawa rumah sakit UKI. Saya masuk ruang ICU dan dokter ini berkata pimpinan kami, nanti anak ini tidak mungkin hidup. Ada 2 kemungkinan, seandainya hidup dia akan cacat seumur hidup. Karena pertama tulang leher tidak bsia disambung, cairan otak sudah keluar, darah pun sudah habis, saraf saraf tidak bisa disambung, parangnya di kasih racun. Pemimpin kami meminta dokter untuk menyambung leher saya. Dokter cuma jahit biasa. 4 hari kemudian meninggal dalam ruangan ICU dan mau dipindahkan ke ruangan mayat. Pemimpin kami berkata jangan dibawa ke ruangan mayat. Cari kamar yang lain untuk di doakan jangan-jangan dia hidup lagi.

Roh saya keluar lagi dan bertemu lagi dengan Tuhan Yesus. Namun Yesus berkata “BALIK!!” dan segera Roh saya langsung kembali lagi dan melihat tubuh saya tertinggal. Ada perawat menggunakan alat pemacu jantung. Ketika sekitar 6 kali mereka menggunakan alat itu tiba” roh saya masuk kembali dan saya terkaget dan leher saya berbunyi lalu saya merasakan leher saya tersambung kembali. Saya minta suster membuka penahan leher saya, saya tidak kesakitan namun kelaparan. Akhirnya saya minta makan. Selesai makan turun jalan-jalan sampai pagi. Besoknya ketemu dokter saraf, dokternya berkata, Heii Dominggus masih hidup! Dokter pernah berkata ketika saya bisa hidup, maka saya akan cacat. Namun Puji Tuhan hingga saat ini saya bisa berdiri di depan ini karena Tuhan Yesus.

Leher yang sudah putus saja bisa disambung kembali sama Tuhan Yesus. Apalagi pergumulan kita yang kecil? Percaya kepada Yesus, Dia pasti menolong kita!

Ringkasan kesaksian langsung dari Dominggus Kenjam saat acara Outreach FGBMFI Regional Barat di Restoran Lembur Kuring Kamis, 13 September 2012.

Syalom,
SAC~

Comments