IMAN

Ada beberapa kisah dari Alkitab yang menceritakan tentang IMAN yang begitu luar biasa. Cerita Elia di 1 Raja-raja 18. Banyak cerita iman juga di kitab Injil. Tentang iman sebesar biji sesawi. Iman wanita yang pendarahan. Iman yang dapat memerintahkan gunung untuk berpindah, mengubah air menjadi anggur, dan masih banyak lagi. Suatu hal yang mustahil bagi manusia. Tidak dapat dilakukan oleh manusia. Namun tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. MujizatNya disediakan selalu bagi orang-orang yang sungguh-sungguh mengandalkan IMAN percaya kepadaNya. Hidup manusia Tuhanlah yang menentukan. Percayalah bahwa Tuhan telah menyediakan semua hal yang terbaik bagi orang-orang yang dengan sungguh-sungguh mengasihi-Nya dan mau percaya di dalam IMAN kepada-Nya.

Sedikit kita akan melihat beberapa kejadian-kejadian dan ajaran-ajaran di dalam Alkitab untuk orang-orang yang sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan. Yang menaruh IMAN percaya hanya kepada ALLAH.

1 Raja-Raja 18: 41-45
Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran." Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya. Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali. Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan." Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.

Dalam cerita ini Elia menyuruh bujangnya naik ke puncak gunung dan melihat ke laut apakah hujan mulai bergemuruh atau tidak. " Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." (ayat 43). Tidak ada apa-apa. Tidak ada suatu tandapun akan ada hujan di langit. 

Inilah kesamaan impian anda dengan impian Elia. Elia berdasarkan janji Tuhan memberitahukan raja Ahab bahwa siap-siap akan ada hujan besar. Namun ketika ia menyuruh bujangnya melihat ke laut tak ada suatu tanda yang mendukung ucapannya. 

Iman Elia membuat ia menyuruh bujangnya sampai 7 kali dan baru kali ke-7 hanya muncul seberkas awan kecil sebesar telapak tangan. Apakah awan sebesar telapak tangan mampu mendatangkan hujan? Mustahil!!!. Tapi besar awan tidak menjadi masalah bagi Elia. Iman anda tidak diukur dari besarnya awan yang ada lihat. Bukan apa yang dilihat mata anda, tetapi apa yang dilihat iman anda itu yang penting. Elia sangat yakin dan percaya sehingga ia menyuruh bujangnya untuk pergi memberitahukan Ahab agar segera turun gunung bila tidak mau terhalang banjir.

Hanya ada awan sebesar telapak tangan sudah cukup bagi mata iman orang percaya. Bila Tuhan menaruh benih kecil dalam diri anda, gunakan mata iman anda, bukan mata lahiriah anda untuk percaya bahwa impian itu akan menjadi kenyataan.

Matius 9:20-22
Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.

Matius 17:20
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

Masih banyak sesungguhnya cerita-cerita tentang iman di dalam Alkitab. Mulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Kita dapat melihat dan belajar melalui cerita-cerita di dalam Alkitab ini. Iman percaya kita kepada Kristus tidaklah sia-sia. Janganlah bersungut-sungut. Percayalah!

2 Korintus 5:7
--sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat--

Jangan takut untuk melangkah. Karena di setiap langkah yang kita ambil, imani bahwa Tuhan Yesus selalu berjalan bersama-sama dengan kita. SAC~

When the mirror of our life gets misty with the fog of reality, let's try to wipe it with our faith. We will clearly see our dreams again. (Ketika cermin kehidupan kita menjadi berkabut oleh kabut realitas, mari kita coba untuk mengusapnya dengan iman kita. Dengan jelas kita akan melihat mimpi kita lagi.)  Mike

Comments