Tolak Bala

Renungan Harian Selasa, 14/08/2012 
Bacaan Setahun : Yeremia 30-31

Nats : ... dan dengan keras ia berteriak, "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya, "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" (Markus 5:7-8)

TOLAK BALA
Bacaan : Markus 5:1-20

Apakah Anda termasuk orang yang takut terhadap roh jahat? Mungkin Anda akrab dengan ritual tolak bala yang masih banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya adalah untuk menjauhkan roh-roh jahat pembawa bencana di suatu daerah. Tradisi ondel-ondel, jathilan, bahkan juga barongsai, yang banyak dianggap sebagai kesenian yang menghibur, juga berakar dari ritual tolak bala.



Alkitab tidak menyangkal keberadaan roh-roh jahat. Dalam bacaan hari ini, Yesus menjumpai seorang yang mengenaskan. Ia terkucil dari komunitasnya karena kerasukan banyak roh jahat. Saking banyaknya, roh jahat itu menyebut diri sebagai Legion (dalam satuan militer Romawi berarti pasukan yang berjumlah 5.000- 6.000 orang). Orang ini awalnya sering dirantai, tetapi ia menjadi sangat kuat hingga semua rantai diputuskannya. Bayangkanlah Anda tinggal di daerah Gerasa. Orang yang paling berani pun mungkin enggan melewati daerah pekuburan dan perbukitan di mana orang yang kerasukan itu berteriak-teriak dan memukuli diri. Betapa angkernya! Namun menghadapi Yesus, roh-roh jahat tidak berkutik. Mereka sujud dengan ketakutan, mengenali bahwa Yesus datang dari Allah Yang Mahatinggi (ayat 7). Mereka tunduk pada perintah Yesus dan keluar dari orang itu (ayat 8-13).

Ketika manusia berusaha menjauhkan roh-roh jahat dengan caranya sendiri, bisa jadi ia justru yang balik dikuasai oleh roh-roh itu. Yesus bukan Pribadi biasa! Dia Allah yang memiliki otoritas yang nyata serta kuasa atas roh-roh jahat. Anda dapat datang membawa ketakutan Anda di hadapan-Nya dan memohon pertolongan-Nya! --LIT

YANG DAPAT MENJAUHKAN ROH-ROH JAHAT HANYALAH PRIBADI YANG PUNYA OTORITAS ATAS MEREKA


Renungan Harian.
diambil dari sabda.org

Comments