Siapa aku hingga Kau mengasihiku?

Siapakah aku sehingga Engkau sangat mengasihiku ????

Kesaksian by Chandra Juliar ·

Aku dilahirkan 28thn silam dari keluarga kristen. Di sebuah desa Haurgeulis, bagian dari kabupaten Indramayu, Jawa-Barat. Sejak kecil aku ikut sekolah minggu (gereja) hingga beranjak remaja. Aku sekolah di SDK Bethel Haurgeulis. Saat menginjak SMP, aku pindah sekolah ke kota udang, Cirebon. Di kota inilah kehidupan masa remajaku berjalan.

Saat SMP itulah aku mulai tumbuh seperti remaja lainnya. Punya banyak teman. Sebagian teman-temanku suka merokok, membolos, suka bikin ribut di sekolah, dan hal-hal lainnya. Akupun sering melakukan hal-hal tersebut. Yang paling parah aku pernah
membolos hingga 20x lebih dalam 1thn. Dan saat membolos kadang aku datang ke sekolah hanya untuk mengintip lewat jendala melihat teman-temanku di kelas. Lucu, nakal, menyenangkan, dan gokil banget. Aku juga pernah membaca buku porno yang dibeli teman-temanku. Saat itu merokok belum menjadi kebiasaanku. Kelas 3 SMP, waktu itu setelah ujian tahap akhir. Disaat semua teman senang-senang, justru aku dengan beberapa orang, sekitar 10 orang sedang cemas. Kami dipanggil kepala sekolah. Kami diwajibkan ikut pembinaan jika ingin lulus. Dari kelompok kami, hanya aku yang berbeda alasannya. Kalau teman-temanku yang lain umumnya dikarenakan nilai EBTA mereka kurang dari standar, sedangkan aku memiliki nilai diatas standar yang ditentukan. Bukan. Bukan karena nilai. Aku diwajibkan ikut karena kenakalanku. Karena aku sering membolos dan sudah beberapa kali ditegur. Bahkan aku sudah pernah membuat surat pernyataan diatas segel bahwa jika aku mengulang suatu perbuatan yang melanggar disiplin sekolah maka aku harus meninggalkan sekolah tersebut. Pernah suatu saat aku dimarahi oleh suster, seorang guru agama sekaligus wali kelasku. Aku diskors selama 2hr. Aku malah balik bertanya dengan maksud becanda, "kenapa tidak 1minggu saja, suster ??". Weleh, benar-benar suster marah dan aku diberikan skors selama 1minggu. Orang tua pun dipanggil.

Saat aku duduk di SMU, kenakalanku semakin matang. ya seperti buah yang semakin masak. Aku mulai merokok. Ketika itu aku juga sudah memiliki sepeda motor. Aku mulai suka kebut-kebutan. Motorku saat itu Honda Tiger. Singkat cerita aku mulai tenar di jalanan. Aku ikut genk motor. Bahkan aku bikin kelompok sendiri yang beranggotakan jagoan-jagoan dari setiap wilayah sekota Cirebon. Walau bukan yang terbesar namun aku memiliki seorang ajudan, dia sangat disegani. Boleh dibilang saat itu adalah masa jayaku. Bukan karena jago berantem, tapi karena aku punya banyak teman. Hampir genk-genk besar aku kenal baik dengan ketuanya, dan mereka sangat menghormatiku. Aku pernah menyerang genk lain beberapa kali. Aku yang berperan sebagai komandan perangnya. Seringkali setiap sabtu malam aku gak pulang, dan tidur di jalanan, saat itu aku tinggal di rumah kontrakan sendirian.

Berantem, kebut-kebutan, merokok, suka bikin onar di kelas. Semua pernah aku lakukan. Tapi jujur aku belum pernah memakai obat-obatan bahkan ganja sekalipun. Juga maen perempuan tidak pernah kulakukan. Selain kedua hal itu, semua kenakalan remaja sudah pernah kulakukan. Parah, nakal banget. Sampai di sekolahku pun, aku dikenal sebagai anak yang suka bikin onar. Bukan seperti jagoan memang. Tapi paling tidak aku dikenal punya genk. Aku juga suka bikin ribut melucu di kelas. Aku merasa saat itu hidup seperti tidak berharga. Aku tidak tahu tujuan hidupku. Aku tidak pernah merasakan kedamaian. Hampa terasa. Tawar hatiku. Sepi dan sedih.

Kelas 3 SMU. Inilah awal kisah hidupku mulai berubah. antiklimaks. Saat itu aku jatuh cinta (cinta monyet) dengan seseorang. Panggilannya " Anie ". Aku menyadari aku terkenal nakal. Bagaimana aku dapat mendekati dia ?? Aku memberanikan diri. Kamipun berkenalan. Saat itu di sekolahku sedang ada kegiatan persekutuan doa karismatik Katolik (PDKK), yang dipimpin oleh salah seorang guru. Pak Harris namanya. Akupun diajak untuk datang di seminar PDKK tersebut. Maksud hati tak enak menolak ajakan Anie akhirnya maulah aku menghadirinya. Aku ingin dipandang berubah. Padahal aku blom insaf. Hanya berusaha untuk mendapatkan hatinya saja. Seminar tersebut diadakan 3 hari. Hari pertama dan kedua aku tidak ikut. Pada hari yang ketiga itulah aku memberanikan diri untuk ikut. Kaget juga ternyata salah satu temanku yang ketauan pake "obat" ada di ruangan tsb. Kamipun malah ngobrol dan becanda. Tidak serius mendengarkan seminar itu.

Tidak lama setelah itu, pembicara seminar itu mengajak siapa yang ingin didoakan. Aku mulai tidak nyaman. satu persatu anak-anak yang ikut seminar itu mulai maju ke depan. Aku tetap bertahan duduk, di barisan paling belakang. Tidak lama setelah itu, mulailah pak Harris sebagai pembicara mendoakan satu persatu anak yang maju ke depan. Aku tetap duduk. Terdiam, gelisah. Aku menutup mata bergaya sedang berdoa. Tak lama tiba-tiba aku melihat suatu jubah yang putih panjang. Sangat bersih, mengkilap. Dan aku melihat seperti film yang memutar semua kehidupanku dan perbuatan dosaku. Semua perbuatanku seperti diputar ulang. Lalu aku mendengar suara memanggilku. Suara itu menanyakan apakah aku ingin diselamatkan ??? Lalu suara itu berkata bahwa dosa-dosaku akan diampuni jika aku mau bertobat. Aku akan diubahkan. Karena DIA sangat mengasihiku. Aku tahu kalau itu adalah Yesus.

Tak tahan duduk. Tak tahan diam. Aku maju kedepan. Tanpa didoakan. Tanpa ditumpangi tangan. Aku hanya menangis, menangis sangat keras. Aku tidak berpikir malu. Yang ada dibenakku hanyalah aku mau bertobat. Aku mau menerima keselamatan untuk hidupku. Aku mau berubah. Aku jawab panggilan-Nya. Ya aku yakin sekali kalau DIA adalah Tuhan. Aku berdoa. Terus berdoa. Aku mohon ampun atas segala kesalahanku, dan aku mau bertobat. Aku berdoa agar Yesus mau menjadi juru selamatku. Sambil menangis aku terus berdoa. Tak lama setelah itu aku merasakan secara luar biasa ada jamahan Tuhan atasku. Tiba-tiba aku dibaptis dalam Roh Kudus. Tanpa ditumpangi tangan. Tanpa didoakan oleh seseorang. Aku mengalaminya sendiri. Setelah melihat aku menerima karunia itu, pak Harris baru menghampiriku dan mendoakanku. Aku hanya terus berdoa dan menangis. Hingga acara selesai. Aku merasa semua orang memandangiku dengan aneh. Mungkin mereka juga aneh kok bisa yah orang bejat sepertiku menerima karunia pertobatan ?? padahal aku sendiri tidak tahu apapun tentang karunia Roh Kudus itu. Karena aku sendiri hanya datang pada sesi terakhir. Itupun sepanjang acara aku main-main. Aku tidak ada rencana bahkan mimpi sekalipun untuk bertobat.

Sepulang acara tersebut aku langsung ganti pakaian. Kemudian aku teringat ada satu toko buku rohani besar di kota itu, namanya toko Imanuel. Aku bergegas pergi kesana. Rasanya dorongan begitu besar dan penasaran atas apa yang terjadi pada diriku. Sesampainya disana, aku langsung mencari-cari buku. Aku langsung membeli banyak buku yang berhubungan dengan Roh Kudus, pertobatan, hidup baru, dan lainnya. Sejak itu hidupku mulai berubah. Perlahan-lahan.

Setiap pagi aku pasti bangun untuk berdoa. Membaca Alkitab. Baca buku-buku rohani yang aku beli. Aku pelajari semua. Setiap pagi. Menyanyikan pujian untuk menyembahNya.

Siapakah aku ini ??? Mengapa aku ??? Haruskah aku ???

Pertanyaan itu pernah terlintas. Terkadang muncul. Lumayan sering.

Aku adalah orang bejat. Berdosa. Bukan cuma oleh apa yang aku perbuat, pikir, ucapkan, dan lakukan. Aku berdosa bahkan karena aku turunan Adam & Hawa yang telah berdosa kepada Allah. Terlebih lagi atas dosa-dosa yang aku perbuat sendiri. Manusia saja menganggap aku ini bejat, apalagi DIA sang pencipta. Najis, sangatlah kotor keadaanku. Aku seharusnya menerima hukuman akibat dosaku. Aku harusnya menemui kebinasaan.

Aku dilahirkan sebagai manusia. Ya manusia bebas. Bukan cuma memiliki pikiran untuk berpikir. Bukan cuma memiliki emosi untuk merasa. Bukan hanya tubuh untuk bergerak. Tapi aku diberikan kehendak bebas (free will) oleh Tuhan. Aku diberi kebebasan untuk taat, melakukan kebenaran, kebaikan. Namun aku juga bebas untuk menjadi tidak taat, melakukan dosa, melakukan yang jahat. Tuhan tidak bisa mengatur apa yang kumau. Apalagi iblis yang tidak memiliki kekuasaan apapun. Aku bebas memilih apa yang harus kulakukan. Tapi sesungguhnya, Allah sangat ingin kebenaranlah yang aku lakukan. Kebaikanlah yang aku perbuat. Mengasihi yang aku kerjakan. Tapi DIA sangat menghargai bahkan tak mau ikut campur (bukan tak mampu, tapi tak mau) ketika aku memtuskan.

Aku dipilihNya untuk mendapatkan bagian dalam kerajaan Allah. Ia sangat mengasihi aku. Siapakah aku Tuhan hingga Engkau menjagaku seperti biji mataMu??? Aku tidak pernah ditinggalkan. Tidak pernah sendiri. Disaat aku membutuhkan teman, DIA ada menemaniku. Disaat aku sedih, Dia menghiburku. Disaat aku tidak berdaya, DIA memberikan kekuatan. DIA ada selalu untukku. Kenapa Tuhan ??? Mengapa Engkau sangat mengasihiku ???

1 Yohanes 4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Sekarang aku tau. Allah sendirilah yang telah mengasihi aku. Bukanlah aku. Bahkan jauh sebelum aku dilahirkan, Ia telah memilihku. Ia telah memanggilku menjadi anakNya. Atas kehendakku sendiri aku memilih untuk menjawab panggilan Allah. Banyak orang dipanggilNya namun tidak semua mau menjawab panggilan itu. Tapi kehendakku pun akan sia-sia jika panggilan hidup dr Allah itu tidak datang. Ada anugrah terlebih dahulu. Allah yang menganugrahkan terlebih dahulu. Itu semua karena anugrah Allah.

Terima kasih Bapa untuk kasihMu yang sejati. Aku yang najis ini malah Kau pandang mulia. Bukan karena harta, bukan karena kepintaran, bukan karena apapun. Aku yang tidak layak, kotor. Engkau jadikanku anakMu.

1 Yohanes 3:1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.

1 Yohanes 4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

Kini saatnya aku membalas kasihMu Bapa. 1 Yohanes 5:3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya.

Ajar aku Tuhan untuk selalu taat dan setia pada perintahMu. MelayaniMu selalu. MengasihiMu dan juga mengasihi sesamaku. Biarlah kasih Allah selalu terpancar dalam kehidupanku. Dan namaMu sajalah yang dimuliakan.

Kini aku tau. Engkau begitu mengasihiku sebab kerinduanMu adalah semua orang bertobat. Sesungguhnya bukan hanya aku saja yang dipanggil. Namun semua orang Kau panggil untuk menerima keselamatan didalam Yesus. Engkau menginginkan semua orang tidak ada yang binasa. Ingin semua orang bertobat. Aku percaya padaMu, ya Tuhanku. Didalam nama Yesus aku telah menerima keselamatan. Aku merasakan damai dan sukacita yang luar biasa. Aku mengakuinya dengan mulut dan percaya dalam hatiku.

2 Petrus 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

Roma 10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.

Terima kasih Tuhan buat apa yang telah Kau kerjakan dalam hidupku. Betapa Engkau sangat mengasihiku sehingga bukan aku yang datang kepadaMU, melainkan ENgkau yang datang kepadaku, memanggilku. Dari yang hina menjadi mulia. Dari yang kotor menjadi kudus oleh karena kasihMu. Aku bersyukur Tuhan buat segala yang Kau kerjakan dalam hidupku. AKu milikMu Tuhan. Ini Aku. Tak akan kubiarkan sukacita ini hilang. Akan kujaga sampai Engkau menjemputku kembali. Hingga akhir pertandingan imanku. Sebab mahkota keselamatan, kemuliaan, dan kekudusanMu menantiku di garis finish. Di saat itulah aku akan berkata, ya Tuhan terima kasih, aku telah menyelesaikan pertandinganku dan mencapai garis finish menjadi seorang pemenang.

Amin.

--- TJC --- @jkt170209

Comments