Kesaksian - Martin Muliawan

... Saya tetap dengan kebiasaan saya bermabuk-mabukan, judi, dan wanita penghibur. Setiap kali saya butuh uang untuk judi atau berfoya-foya, saya melakukan "perampokan" di dunia perbankan yang akhirnya 28 may 2007 membawa saya mengenal dunia baru yaitu penjara.

Saya dilahirkan dari keluarga yang sama sekali tidak mengenal Tuhan, dan memiliki 3 adik, kehidupan kami waktu kecil penuh dengan pengajaran "hidup itu keras jadi harus berjuang" tapi karena itu kami hidup berkecukupan, hampir semua kami punya, dari kecil saya di ajarkan mencari uang walau orang tua berada tapi masalah uang, anak-anaknya harus mencarinya sendiri, dari mulai SMP saya sudah bekerja baik dari berdagang koran sampai kerja di konveksi setiap pulang sekolah.
Untuk urusan agama, orang tua saya sama sekali tidak mengajarkan dan memberi kami anak anaknya kebebasan untuk memilih apa saja yang saya suka. jadi kami sekeluarga memiliki agama yang berbeda-beda dan setelah lulus SMA adik saya mengajak saya mencoba Kristen, ya saya ikut saja karena pikir saya untuk menambah ilmu pengetahuan tentang Kristen.

Dari mulai ikut ikutan sampai saya bertobat dan mengenal Tuhan secara pribadi tahun 1997, setelah mengenal Tuhan banyak sekali perubahan yang terjadi didalam keluarga saya. Mulai dari usaha orang tua bangkrut, kami harus pindah rumah ke tempat yang lebih kecil. Awalnya saya berteriak kepada Tuhan "Why God?", mengapa setelah mengenal Tuhan koq malah hancur? Kami sekeluarga merupakan pekerja keras, papa dan mama memiliki usaha yang berbeda, tapi sekali hancur semuanya kena. Namun di dalam itu saya belajar 1 hal bahwa manusia bisa berusaha, tetapi berkat Tuhanlah yang membuat kaya.

Untungnya saya dari kecil diajar untuk mencari uang, jadi untuk makan sehari-hari saya bekerja di sebuah Rental Mobil. Satu tahun bekerja sebagai karyawan, Tuhan memperkenalkan saya dengan seseorang yang sebelumnya saya tidak kenal sama sekali dan orang itu mengajak saya berkerja sama untuk membuka usaha Rent Car, dia memberikan saya -yang waktu itu baru berusia 20thn- modal awal usaha 100 juta, saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena itu bagi saya merupakan suatu kemustahilan, dan semakin dekat dengan Allah, semakin intim hubungan saya dengan Roh Kudus semakin maju juga usaha saya waktu itu saya sampai mengolah 15 unit mobil.

Tahun 1999 disebuah komsel saya berkenalan dengan seorang wanita, dan kami berpacaran. Namun akhirnya kami melakukan hub intim sebelum menikah. Dia hamil. Pada waktu itu saya bersedia bertanggung jawab, saya temui keluarganya dan menceritakan yang terjadi. Respon orang tuanya cukup mengejutkan, yaitu kami boleh melanjutkan hubungan setelah menggugurkan kandungan. Saya menceritakannya ke orang tua saya. Mereka marah dan mengatakan boleh menikah tapi jangan gugurkan karena saya mau bertanggung jawab. Singkatnya saya didesak pihak wanita tersebut. Akhirnya, dengan sangat berat hati saya mengijinkannya untuk menggugurkan kandungannya. Dengan penyesalan -yang saya rasakan sampai hari ini- saya mengantar dan membayar aborsi itu.
Pada saat itu saya merasa kehilangan hubungan saya dengan Allah, saya begitu jauh dari Allah. Ke Gereja menjadi hambar, doa menjadi bosan. Kehidupan terus berlanjut.  Kami menikah, tapi papa saya tidak datang pada saat pernikahan kami karena tidak setuju, karena pernikahan yang tidak kudus, setelah menikah saya dan dia hidup serumah, tapi memiliki kehidupan masing2, usaha saya bangkrut, ditipu orang sana sini, saya hancur.

Setelah usaha hancur, saya -dengan modal titel S.Kom- mulai lagi bekerja sebagai sales di dunia perbankan. Karena saya sudah tidak ke Gereja, saya mulai bergaul dengan komunitas "dunia". Belajar  mengenal dugem, minum, judi, dan wanita penghibur, saya menikmatinya.

Tahun 2005, saya dikaruniakan seorang putri dan setahun kemudian saya memiliki seorang putri lagi. Tapi dengan dua orang putri tidak bisa membawa saya kedalam Terang. Saya tetap dengan kebiasaan saya bermabuk-mabukan, judi, dan wanita penghibur. Setiap kali saya butuh uang untuk judi atau berfoya-foya, saya melakukan "perampokan" di dunia perbankan yang akhirnya 28 may 2007 membawa saya mengenal dunia baru yaitu penjara.

Pas masuk, istri saya datang dan berkata kita cerai. Teman-teman hilang semua. Saya sangat terpukul atas kejadian ini dan hati saya merasa hampa. Suatu kehampaan yang membuat saya ingin bunuh diri. Tetapi sebelum itu saya lakukan, waktu itu pas ada kebaktian dan saya mendengar 1 lagu yang berbunyi "Yesus hanya sejauh doa". Waktu itu saya sujud dan berteriak "Allahku ampuni aku, hukum aku, hajar aku tapi berikan Roh KudusMu kembali kepada ku aku ingin bersama Engkau". Tidak ada keajaiban yang terjadi -dengan arti saya langsung bebas dari penjara- tapi saya tahu Tuhan sudah mengampuni. Kasih Tuhan mengalir masuk menembus dinding-dinding penjara dan saya yang biasa hidup enak, bisa menikmati ketidaknyamanannya penjara. Saya bisa mengucap syukur atas nafas yang diberi, atas kesempatan pertobatan. Tapi Tuhan tidak bekerja tangung2, saya divonis 2thn penjara, dan selama dipenjara Tuhan menyertai saya, Tuhan bekerja sangat luar biasa dari 2 tahun saya menjalankan hanya 1thn 2bulan 23hari, saya mendapatkan teman yang banyak, dan berbagi macam kesaksian yang sangat luar biasa.

Saya bebas dan kembali kemasyarakat, pas keluar saya sangat minder. Tapi Tuhan dengan cara yang luar biasa, mengerakan saya kesuatu perusahaan yang kebetulan teman saya bekerja disana, saya datang keperusahaan itu hanya untuk bertemu teman lama dan cuma mau bilang saya baru keluar, tolong bantu saya mencari pekerjaan. Tapi, pas saya sampai disana teman yang saya cari sedang keluar. Secara tidak sengaja, sambil menunggu, saya berbincang-bincang dengan seseorang yang belum saya kenal sebelumnya dan dia berkata "besok kamu datang lagi saja klo mau bekerja disini". Saya terkejut setelah teman saya datang dan berkata, yang berbicara dengan saya adalah bos diperusahaan dia.

Saya sangat bersyukur kepada Tuhan sampai hari ini, dari saya bebas, Agustus 2008, tanpa memiliki apa-apa sampai hari ini, Agustus 2012, saya diberkati luar biasa oleh Allah saya yang luar biasa saya sudah memiliki rumah kecil yang berisi lengkap dan kendaraan pribadi. Keluarga yang sudah lama saya tinggalkan, sekarang dalam proses kembali menjadi keluarga yang utuh. Semua bukan karena saya. Tetapi semua karena Kasih Karunia Allah Bapa, pengorbanan Tuhan Yesus yang menghapus dosa saya, dan penyertaan Roh Kudus yang sempurna dalam hidup saya. Thanx God

Sebelum saya tutup kesaksian saya kembali saya ingatkan buat yang masih pacaran, jagalah kekudusan. Karena pernikahan yang tidak kudus, Allah tidak akan menyertai dan jangan sampai Tuhan menghajar kita dulu, "berdoalah sebelum makan" jangan "makan dulu baru berdoa"

Tuhan Yesus memberkati

Comments