... Saya tetap dengan kebiasaan saya bermabuk-mabukan, judi, dan wanita
penghibur. Setiap kali saya butuh uang untuk judi atau berfoya-foya, saya
melakukan "perampokan" di dunia perbankan yang akhirnya 28 may 2007
membawa saya mengenal dunia baru yaitu penjara.
Saya dilahirkan dari keluarga yang sama sekali tidak mengenal
Tuhan, dan memiliki 3 adik, kehidupan kami waktu kecil penuh dengan
pengajaran "hidup itu keras jadi harus berjuang" tapi karena itu kami
hidup berkecukupan, hampir semua kami punya, dari kecil saya di ajarkan
mencari uang walau orang tua berada tapi masalah uang, anak-anaknya harus
mencarinya sendiri, dari mulai SMP saya sudah bekerja baik dari
berdagang koran sampai kerja di konveksi setiap pulang sekolah.
Untuk
urusan agama, orang tua saya sama sekali tidak mengajarkan dan memberi
kami anak anaknya kebebasan untuk memilih apa saja yang saya suka. jadi
kami sekeluarga memiliki agama yang berbeda-beda dan setelah lulus SMA
adik saya mengajak saya mencoba Kristen, ya saya ikut saja karena pikir
saya untuk menambah ilmu pengetahuan tentang Kristen.
Dari mulai ikut ikutan sampai
saya bertobat dan mengenal Tuhan secara pribadi tahun 1997, setelah
mengenal Tuhan banyak sekali perubahan yang terjadi didalam keluarga
saya. Mulai dari usaha orang tua bangkrut, kami harus pindah rumah ke
tempat yang lebih kecil. Awalnya saya berteriak kepada Tuhan "Why God?",
mengapa setelah mengenal Tuhan koq malah hancur? Kami sekeluarga
merupakan pekerja keras, papa dan mama memiliki usaha yang berbeda, tapi
sekali hancur semuanya kena. Namun di dalam itu saya belajar 1 hal bahwa
manusia bisa berusaha, tetapi berkat Tuhanlah yang membuat kaya.
Untungnya
saya dari kecil diajar untuk mencari uang, jadi untuk makan sehari-hari
saya bekerja di sebuah Rental Mobil. Satu tahun bekerja sebagai karyawan,
Tuhan memperkenalkan saya dengan seseorang yang sebelumnya saya tidak
kenal sama sekali dan orang itu mengajak saya berkerja sama untuk
membuka usaha Rent Car, dia
memberikan saya -yang waktu itu baru berusia 20thn- modal awal usaha 100
juta, saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena itu bagi saya merupakan
suatu kemustahilan, dan semakin dekat dengan Allah, semakin intim
hubungan saya dengan Roh Kudus semakin maju juga usaha saya waktu itu
saya sampai mengolah 15 unit mobil.
Tahun 1999
disebuah komsel saya berkenalan dengan seorang wanita, dan kami
berpacaran. Namun akhirnya kami melakukan hub intim sebelum menikah. Dia
hamil. Pada waktu itu saya bersedia bertanggung jawab, saya temui
keluarganya dan menceritakan yang terjadi. Respon orang tuanya cukup
mengejutkan, yaitu kami boleh melanjutkan hubungan setelah menggugurkan
kandungan. Saya menceritakannya ke orang tua saya. Mereka marah dan
mengatakan boleh menikah tapi jangan gugurkan karena saya mau
bertanggung jawab. Singkatnya saya didesak pihak wanita tersebut. Akhirnya, dengan sangat berat hati saya mengijinkannya untuk
menggugurkan kandungannya. Dengan penyesalan -yang saya rasakan sampai
hari ini- saya mengantar dan membayar aborsi itu.
Pada saat
itu saya merasa kehilangan hubungan saya dengan Allah, saya begitu jauh
dari Allah. Ke Gereja menjadi hambar, doa menjadi bosan. Kehidupan terus
berlanjut. Kami menikah, tapi papa saya tidak datang pada saat pernikahan
kami karena tidak setuju, karena pernikahan yang tidak kudus, setelah
menikah saya dan dia hidup serumah, tapi memiliki kehidupan masing2,
usaha saya bangkrut, ditipu orang sana sini, saya hancur.
Setelah
usaha hancur, saya -dengan modal titel S.Kom- mulai lagi bekerja sebagai
sales di dunia perbankan. Karena saya sudah tidak ke Gereja, saya mulai
bergaul dengan komunitas "dunia". Belajar mengenal dugem, minum, judi,
dan wanita penghibur, saya menikmatinya.
Tahun 2005,
saya dikaruniakan seorang putri dan setahun kemudian saya
memiliki seorang
putri lagi. Tapi dengan dua orang putri tidak bisa membawa saya kedalam
Terang. Saya tetap dengan kebiasaan saya bermabuk-mabukan, judi, dan wanita
penghibur. Setiap kali saya butuh uang untuk judi atau berfoya-foya, saya
melakukan "perampokan" di dunia perbankan yang akhirnya 28 may 2007
membawa saya mengenal dunia baru yaitu penjara.
Pas
masuk, istri saya datang dan berkata kita cerai. Teman-teman hilang semua. Saya sangat terpukul atas kejadian ini dan hati saya merasa hampa. Suatu
kehampaan yang membuat saya ingin bunuh diri. Tetapi sebelum itu saya
lakukan, waktu itu pas ada kebaktian dan saya mendengar 1 lagu yang
berbunyi "Yesus hanya sejauh doa". Waktu itu saya sujud dan berteriak
"Allahku ampuni aku, hukum aku, hajar aku tapi berikan Roh KudusMu
kembali kepada ku aku ingin bersama Engkau". Tidak ada keajaiban yang
terjadi -dengan arti saya langsung bebas dari penjara- tapi saya tahu
Tuhan sudah mengampuni. Kasih Tuhan mengalir masuk
menembus dinding-dinding penjara dan saya yang biasa hidup enak, bisa
menikmati ketidaknyamanannya penjara. Saya bisa mengucap syukur atas
nafas yang diberi, atas kesempatan pertobatan. Tapi Tuhan tidak bekerja
tangung2, saya divonis 2thn penjara, dan selama dipenjara Tuhan
menyertai saya, Tuhan bekerja sangat luar biasa dari 2 tahun saya menjalankan
hanya 1thn 2bulan 23hari, saya mendapatkan teman yang banyak, dan
berbagi macam kesaksian yang sangat luar biasa.
Saya
bebas dan kembali kemasyarakat, pas keluar saya sangat minder. Tapi
Tuhan dengan cara yang luar biasa, mengerakan saya kesuatu perusahaan
yang kebetulan teman saya bekerja disana, saya datang keperusahaan itu
hanya untuk bertemu teman lama dan cuma mau bilang saya baru keluar,
tolong bantu saya mencari pekerjaan. Tapi, pas saya sampai disana teman
yang saya cari sedang keluar. Secara tidak sengaja, sambil menunggu,
saya berbincang-bincang dengan seseorang yang belum saya kenal sebelumnya dan
dia berkata "besok kamu datang lagi saja klo mau bekerja disini". Saya
terkejut setelah teman saya datang dan berkata, yang berbicara dengan
saya adalah bos diperusahaan dia.
Saya
sangat bersyukur kepada Tuhan sampai hari ini, dari saya bebas, Agustus
2008, tanpa memiliki apa-apa sampai hari ini, Agustus 2012, saya diberkati
luar biasa oleh Allah saya yang luar biasa saya sudah memiliki rumah
kecil yang berisi lengkap dan kendaraan pribadi. Keluarga
yang sudah lama saya tinggalkan, sekarang dalam proses kembali menjadi
keluarga yang utuh. Semua bukan karena saya. Tetapi semua karena Kasih
Karunia Allah Bapa, pengorbanan Tuhan Yesus yang menghapus dosa saya,
dan penyertaan Roh Kudus yang sempurna dalam hidup saya. Thanx God
Sebelum
saya tutup kesaksian saya kembali saya ingatkan buat yang masih pacaran,
jagalah
kekudusan. Karena pernikahan yang tidak kudus, Allah tidak akan menyertai
dan jangan sampai Tuhan menghajar kita dulu, "berdoalah sebelum makan"
jangan "makan dulu baru berdoa"
Tuhan Yesus memberkati
Comments
Post a Comment