Renungan Harian | Akan Terbit Fajar - Pdt. Samuel Handoko

Renungan Harian Kristen

"Carilah pengajaran dan kesaksian!"(Yesaya 8:20)

Di tahun 740 SM, Tiglat Pileser III menjadi raja di Kerajaan Asyur. Selama masa pemerintahannya, dia menekan kerajaankerajaan yang lebih kecil di sekitarnya untuk membayar pajak kepadanya.

Beberapa kerajaan kecil yang merasa tertindas, berkolaborasi untuk mengadakan perlawanan terhadap Asyur. Kerajaan Israel (Utara) dengan rajanya bernama Pekah bin Remalya bersatu dengan Kerajaan Aram, rajanya adalah Rezin, untuk melawan Asyur.

Ahas, sebagai raja Kerajaan Yehuda (selatan) menolak untuk bergabung, sehingga hanya Pekah dan Rezin yang menyerang Yerusalem (II Raja 16:5). Tapi mereka tidak dapat mengalahkannya, seperti nubuat diYesaya 7:1-9.


Iman

Tapi sayang Ahas tidak mau percaya kepada Tuhan, melainkan lari untuk minta tolong kepada Tiglat Pileser III, yang menjadikan Kerajaan Yehuda berada dalam kendali dan pengaruh Kerajaan Asyur. Yesaya 8:6-8, “Oleh karena bangsa ini telah menolak air Syiloah …sebab itu, Tuhan akan membuat air sungai Efrat yang kuat dan besar, meluap-luap atas mereka, yaitu raja Asyur dengan segala kemuliaannya; … akan menutup seantero negerimu, ya Imanuel!”

Sikap dan keputusan seseorang ketika menghadapi tekanan dan masalah, menjadi petunjuk dari kondisi imannya dan kepada siapa dia beriman.

Posisi iman adalah di atas dimensi keterbatasan dan kelemahan manusia. Karena iman akan membawa manusia kepada pribadi yang tidak terbatas dan penuh kuasa. Karena iman didasari kesadaran akan keterbatasan diri sendiri dan ketidakterbatasan Allah, dan bahwa Allah yang tidak terbatas itu ada dan siap menolong (Ibrani 11:3 dan 6).

Tanda dari orang yang beriman kepada Allah adalah ketika berhadapan dengan situasi dan tekanan, maka dia pasti akan semakin mendekat kepada Allah dan mengandalkan Allah, disinilah iman bekerja membawanya keluar dari keterbatasan dan kelemahannya sebagai manusia.

Karena itu yang disebut imannya lemah atau goyah, adalah bilamana orang beriman itu menjadi kurang yakin akan kuasa dan pertolongan Tuhan. Kesadarannya lebih condong kepada kebesaran dan kedahsyatan masalah/tekanan yang dihadapinya.

Contohnya adalah pada waktu Petrus berjalan di atas air (Matius 14:28-33). Ketika kesadaran imannya hanya tertuju kepada Yesus, maka dia berjalan di atas air yang bergelora (pada waktu itu terjadi badai di tengah danau itu), tapi ketika kesadarannya cenderung tertuju kepada situasi, maka saat itu dia tenggelam, untung saat itu imannya bekerja kembali, yaitu dia ingat kepada Yesus, dan berseru kepadaNya, sehingga Yesus menolongnya.

Yang menarik dari kisah tersebut adalah komentar Yesus, “Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” (Matius 14:31).

Untuk itu nabi Yesaya menyerukan kepada umat Tuhan, “Carilah pengajaran dan kesaksian!” Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar” (Yesaya 8:20).


Pengajaran

Pengajaran yang dimaksud adalah Firman Tuhan (Taurat) sedang kesaksian (Teudah) adalah perintah dan petunjuk nabi-nabi. Segala nasehat ataupun usulan yang tidak sesuai dengan Torah dan Teudah, dapat dipastikan bukan dari Tuhan(Yesaya 8:19).

Dan Nabi Yesaya memperingatkan, bahwa barangsiapa tidak memakai hikmat dari Tuhan, maka tidak akan ada harapan baginya (Yesaya 8:21-22). Mereka tidak akan pernah keluar dari keterbatasan dan kelemahannya sebagai manusia, dan mereka menempatkan dirinya di bawah kutuk.

Tetapi bagi orang yang hidup dalam iman kepada Tuhan, maka dia akan selalu mencari tuntunan Firman dan petunjuk nabi-nabi Allah, maka baginya pengharapan selalu tersedia.

“Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain” (Yesaya 8:23). Jangan keraskan hatimu, carilah Tuhan senantiasa, hiduplah dalam iman kepada-Nya.

(Pdt. Samuel Handoko)

Comments