Selasa, 28 Agustus 2012
Bacaan Setahun : Yehezkiel 9-12 Nats : Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah tempayan, melainkan di atas kaki pelita sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. (Matius 5:15) |
|
Bacaan : Matius 5:13-16
Kedua anak perempuan teman saya punya cita-cita istimewa. Yang sulung
ingin menjadi hakim. Yang bungsu ingin menjadi jaksa. Mereka ingin
menjadi para penegak kebenaran dan pembela yang lemah. Saya bertanya
bagaimana mereka bisa punya cita-cita semulia itu. Dengan mimik serius
layaknya orang dewasa salah satu menjawab, "Aku belajar dari Alkitab,
Tuhan sangat menentang ketidakadilan dan kejahatan. Namun, itulah yang
banyak terjadi sekarang." Tiap mengingat mereka saya terharu. Kedua anak
itu rindu menjadi terang di tempat yang dianggap banyak orang kotor,
penuh kegelapan.
Yesus mengingatkan murid-murid-Nya bahwa untuk memenuhi fungsinya,
terang harus berada di tempat yang tepat, yaitu di tempat yang bisa
dilihat orang (ayat 16). Bukankah "dilihat orang" itu terkesan sombong?
Dalam konteks ini tidak, karena tujuannya adalah orang dibawa memuji
Tuhan, bukan kebaikan manusia. Berada di tempat yang tepat dimaksudkan
agar fungsi terang itu maksimal (ayat 15). Di manakah terang paling
berfungsi jika bukan di tempat yang gelap? Kapan orang membutuhkan
cahaya untuk melihat kota di atas gunung atau beraktivitas di dalam
rumah? Bukankah pada saat gelap meliputi?
Kerap kali pelita orang kristiani "tersembunyi" selama hari kerja,
karena yang dianggap pelayanan hanyalah aktivitas hari Minggu di gereja.
Padahal, dunia yang butuh diterangi itu mencakup semua bidang kehidupan
-hukum dan pemerintahan, bisnis dan ekonomi, kesehatan dan pendidikan,
media, bahkan seni, dan hiburan. Ketika menjumpai "kegelapan" di negeri
ini, biarlah kita tidak putus harapan, tetapi justru bersemangat, karena
di sanalah kesempatan yang sesungguhnya menjadi terang dunia. --LAN
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/08/28/
Renungan Harian
diambil dari sabda.org
|
Comments
Post a Comment