Persekutuan Doa GMI Sion Dadap


Ringkasan Khotbah Pdt. Roy Sitorus

Mazmur 136:1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Ayub 2:10 Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.

Kapan Tuhan berbuat baik? Ada orang yang berkata, waktu ada uang Tuhan itu baik, kalau tidak ada uang tidak baik. Waktu sehat Tuhan itu baik, kalau tidak sehat, Tuhan tidak berpihak pada kita? Apakah begini juga cara berpikir kita?

Ayub berkata (10) “Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” kepada istrinya karena  Istrinya berkata (9)) "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"
Kita harus bisa menerima yang baik dan harus bisa menerima hal yang buruk dari Tuhan. Karena kita adalah orang-orang yang tahan uji dan Kita ada dalam hitungan orang-orang yang mengatakan bahwa Tuhan itu baik. Amin.
Ayub di hajar bertubi-tubi oleh masalah. Dihajar habis-habisan, yang tidak diderita orang lain di derita olehnya. Dulu dia orang kaya, namun sekarang dia habis-habisan. Dia kehilangan semuanya. Harta, Anak, kesehatan, istrinya, dan banyak hal lainnya. Namun dia masih mengatakan Tuhan itu baik dan pada akhirnya Tuhan mengembalikan kepadanya berlipat ganda daripada kekayaan sebelumnya.
Ayub 1:21 katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Terkadang di dalam hidup kita, banyak intimidasi dari orang-orang disekitar kita. Orang-orang akan mengomentari hal-hal yang buruk dalam hal baik yang kita lakukan terhadap Tuhan. Walaupun kita sungguh-sungguh, pasti banyak orang yang akan mengintimidasi menggunakan banyak hal seperti hinaan, direndahkan dll.
Bagaimana cara kita merespon orang-orang yang melakukan hal buruk terhadap kita? Apakah kita akan membalasnya? Bagaimana kita merespon masalah ekonomi? Apakah kita akan bekerja keras atau kita melakukan kejahatan, atau pergi ke orang-orang pintar?
Ayub tidak berbuat dosa walaupun dia diperlakukan buruk oleh orang-orang disekitarnya. Untuk itu, masalah apapun di dalam hidup kita, janganlah kita berbuat dosa. Tanamkan dalam pikiran dan hati kita, apapun persoalan yang aku hadapi saat ini, Tuhan kuatkan aku untuk tidak berbuat dosa. Tidak ada manusia yang tidak dapat berbuat dosa. Semua orang sama, bisa emosi, walaupun seorang hambaNya sekalipun. Namun semua itu tergantung dari respon dari kita sendiri untuk tidak berbuat dosa.
Tidak berbuat dosa, bukan mengatakan kita ini kudus, namun ini merupakan respon kita terhadap masalah kita.

Walau situasi yang dialami Ayub begitu, dia tetap taat. Kita harus taat kepada Allah. Allah tetaplah Allah apapun ceritanya. Kita tidak dapat mengkudeta Allah. Namun terkadang banyak orang yang ingin mengkudeta Allah.
Contoh : Ada seorang bapak yang menjemur cengkeh, bapak ini dengan senang dan sukacita menjemur cengkeh sambil memuji Tuhan. Hari ini hari ini harinya Tuhan.. Namun tiba-tiba mendung, bapak ini langsung memasukan cengkehnya agar tidak kehujanan. Tidak lama kemudian panas lagi, kemudian dia menjemurnya lagi sambil bernyanyi lagu yang sama. Namun begitu dia selesai, mendung kembali. Mulailah dia bersungut-sungut, namun ketika dia sedang membereskan cengkehnya, tiba-tiba langit kembali cerah. Lalu dia kembali menjemur cengkehnya. Namun begitu beres keadaan langit berubah lagi menjadi mendung. Pikir bapak ini, ah ini mah bohongan, tidak akan hujan, jadi dibiarkan cengkehnya. Tiba-tiba hujan turun langsung begitu deras. Basahlah cengkehnya. Dia marah terhadap Tuhan, dia berkata, Tuhan, masa mengatur cuaca saja susah? Sudah Tuhan turun sini, saya naik ke atas mengatur cuaca.
Dari cerita ini, bapak itu mengkudeta Tuhan. Terkadang kita juga begini, kita terkadang menuntut maunya kita bukan maunya Tuhan. Berbeda dengan Ayub dia begitu taat dengan Tuhan.

Tuhan tetaplah Tuhan, apapun yang kita lakukan. Kita mau ke gereja atau tidak, mau berdoa atau tidak, apapun alasan kita, Tuhan tetaplah Tuhan. Untuk itu tetaplah Taat kepada Tuhan seperti Ayub yang taat kepada Tuhan dalam kondisi apapun.

Syalom,
SAC~

Comments