Renungan Harian | Tekun - Voice 24.11.19 GMS

Renungan Harian Kristen

Mengapa hal-hal buruk terjadi pada orang baik? Mengapa kita harus menderita? Mengapa terkadang hidup begitu sulit untuk dipahami. Tapi ketahuilah, Tuhan dapat menggunakan rasa sakit Anda untuk tujuan yang mulia. Seringkali Dia menggunakan masa-masa sulit dalam hidup Anda untuk menguji kesetiaan Anda.

Orang yang setia terus bertahan ketika orang lain memilih untuk menyerah. Orang yang setia itu sangat rajin dan tekun. Mereka gigih. Mereka mengubah perspektif mereka dan fokus pada janji-janji Allah dalam Firman-Nya.

Jika Anda ingin bertahan, jangan hanya melihat masalah di depan mata, tapi lihatlah hadiah jangka panjang. Jangan melihat rasa sakit yang sementara; lihatlah keuntungan jangka panjangnya. Jangan melihat keadaan Anda sekarang, tapi lihatlah karakter yang Anda bangun karena Anda bertahan, tetap rajin dan tidak menyerah. Tuhan lebih tertarik pada karakter yang Anda bangun daripada apa yang Anda capai.


Jangan Malas

Raja Salomo, seorang yang paling bijaksana di seluruh dunia, menasihati kita, “Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak” (Amsal 18:9).

Dalam bahasa Ibrani, kata ‘bermalas-malasan’ disebut dengan istilah ‘rapa’, artinya: memperlambat, mengurangi porsi, mengendur.

Kata ‘pekerjaan’ dalam bahasa Ibrani disebut dengan istilah ‘melaka’, artinya: pekerjaan, usaha, pelayanan, tanggung jawab.

Apakah perusak? Dalam bahasa Ibrani disebut dengan istilah ‘ahat’, artinya: rusak, runtuh, hancur, korupsi.

Firman Tuhan mengajarkan pentingnya semangat dan fokus, jangan memperlambat gerak, jangan mengurangi porsi dari pekerjaan dan tanggung jawab, jangan mengendur saat terlibat dalam pekerjaan, membangun sebuah usaha, mengerjakan pelayanan, mengemban tanggung jawab. Karena dengan cara demikian, kita akan terhindar dari kerusakan, keruntuhan, kehancuran dan melakukan tindakan korupsi yang mencelakakan kita di masa depan.


Semut

Salomo juga meminta kita untuk meneladani semut. “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak” (Amsal 6:6).

Semut, walau badannya kecil tetapi binatang yang rajin dan suka bekerja keras. Coba perhatikan, di mana pun kita melihatnya, semut terus berjalan / bekerja / berkarya untuk mencari makanan. Waktu bertemu dengan sebulir nasi, ia akan menggotongnya ke sarang. Semut tentu saja bisa merasa capek juga, tetapi tidak malas. Jika dirasa sulit, ia akan pergi memanggil kawan- kawannya, dan mengajak mereka bekerja sama memikul bahan makanan yang berat itu. Dan kawan-kawannya pun mau. Betapa luar biasa semangat si semut. Ia tidak memikirkan dirinya sendiri. Ia tidak mencari makanan hanya untuk dimakan sendiri, melainkan ia mencari makanan untuk seluruh temannya yang tinggal di sarangnya.

Pada saat Anda bangun di pagi hari, jangan berkata, “Hari yang sama, kesulitan yang sama…” tapi berkatalah, “Hari yang baru, semangat yang baru, berkat Tuhan yang baru….Yes!”

Anda bisa mulai hari 5S: Senyum, Sembahyang (memuji Tuhan dan berdoa), Semangat, Servis (Pelayanan Maksimal), Sabar. Anda mau hidup Anda bermakna dan berharga dijalani, tetapsemangat dalam bekerja. Jangan mau kalah samasemut ya? Tuhan Yesus memberkati.

Apakah Anda saat ini dalam masalah? Jadilah rajin seperti semut. Jangan malas atau kendur semangatmu.

Agung - Gereja Mawar Sharon
Renungan diambil Warta Voice 24.11.19


Comments