[Renungan] Revolusi Hati

Sore itu saya mendengar anak saya berteriak, “Tidak mau!” ketika kakaknya meminta sedikit kue miliknya. Meski sudah berkali-kali diberitahu untuk berbagi, namun ia masih tidak rela memberikan satu saja dari sekian banyak biskuit di tangannya. Saya heran dengan sikapnya itu. Tapi, sejujurnya, sikap kekanak-kanakan itu tak hanya dimiliki oleh anak-anak. Banyak dari kita, orang dewasa, menunjukkan sikap keras kepala kepada orang lain?

Anak-anak jarang mengerti apa yang baik untuk mereka. Mereka hampir melakukan segala sesuatu menurut apa yang mereka inginkan pada saat itu juga. Mungkin itulah mengapa umat Israel disebut “anak-anak Israel”, karena dari generasi ke generasi, mereka bersikeras menyembah ilah bangsa-bangsa di sekeliling mereka daripada menyembah Allah yang esa dan sejati. Perbuatan mereka membangkitkan murka Tuhan karena Dia tahu apa yang terbaik, dan Dia menjauhkan berkatNya dari mereka(Hak. 2:20-22).


Bersitegang Leher

Salomo dengan kebijakannya mengajarkan, “Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi” (Amsal 29:1).

Kata ‘bersitegang’, dalam bahasa Ibrani disebut dengan istilah “Qasa”yang artinya keras hati, melakukan perlawanan, berbuat lebih parah, menunjukkan keras kepala.

Sedangkan kata ‘teguran’, dalam bahasa Ibrani disebut dengan istilah“tokeha” yang artinya: teguran, koreksi, disiplin, pendapat bijak yang disampaikan, pembuktian salah.

Kata ‘diremukkan’, dalam bahasa Ibrani disebut dengan “sabar” yang artinya: diledakkan sehingga pecah, dihancurkan sampai berkeping-keping, dilumat sampai halus, dijadikan puntung, disakiti dan dirobek dengan kasar.

Maka saat teguran, koreksi, disiplin, pendapat bijak datang, dan terjadi pembuktian salah yang tidak bisa dibantah lagi, jangan pernah melakukan tindakan keras hati, melakukan perlawanan, berbuat lebih parah, dan menunjukkan keras kepala.

Kelakuan bersitegang yang kita tunjukkan, tidak akan pernah membawa kebaikan buat kita sampai masa depan.


Hati Baru

Janji Allah dalam Yehezkiel 36:26begitu indah: “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat”.

Allah akan menjauhkan hati kita yang begitu keras, yang sudah tercemari berbagai macam kejahatan, dan memberi kita sebuah hati yang bersih dan taat kepada-Nya.

Perubahan hati dapat dimulai dengan satu keputusan, yakni dengan memilih untuk dikuasai Roh Kudus (Rm. 8:13). Mungkin itu berarti Anda harus berani berkata tidak pada hal-hal tertentu dalam hidup Anda. Tidak lagi bergosip, tidak lagi serakah, atau tidak lagi iri hati, tidak lagi _________________ (Isilah dengan jawaban Anda sendiri).

Jika Anda mengenal Yesus, Anda tidak lagi menjadi hamba dosa. Anda bisa memilih untuk berubah, dan dengan pertolongan Roh Kudus, revolusi diri Anda dapat dimulai hari ini. Tuhan Yesus memberkati!

“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat”. (Yehezkiel 36:26)

Comments