Sungguh Berharganya Dirimu

Sebelum membuat tulisan ini, terlintas di benak saya tentang sebuah pertanyaan yang pernah saya tanyakan kepada beberapa orang sahabat saya dulu. Jujur, pertanyaan ini saya lupa saya dapatkan entah dari mana. Namun, karena pertanyaan inilah saya mulai bisa melihat setiap manusia itu ternyata memiliki sesuatu yang tidak ternilai harganya, meskipun tidak semua orang dapat memiliki dan menikmatinya.

Pertanyaannya yang simple,
"Berapa uang yang sedang kamu bawa saat ini?"
-- Saat bertanya kepada beberapa sahabat saya tentang pertanyaan ini, beberapa dari mereka menyebutkan suatu nominal yang mereka bawa saat itu bahkan ada beberapa yang merasa "terancam" untuk menjawabnya sebab mereka memiliki pemikiran yang berbeda pada saat itu, karena mereka tahu bahwa profesi saya adalah seorang Financial Advisor atau lebih terkenal dengan nama Agen Asuransi Prudential. --

Jika hanya dibacakan saja, kalimat ini tidaklah memiliki suatu arti yang bermakna dan biasa-biasa saja. Bisa saja kita berpikir "Ah, paling mau pinjam uang" atau "minta traktir ya?" atau entah apapun itu tergantung dilihat dari sudut pandang, situasi dan kondisi pada saat pertanyaan ini diajukan.

-- Ketika mereka menjawab nominal tertentu, saya membuat suatu pernyataan "Kalo saya lihat, kamu sedang membawa uang satu miliar". Spontan mereka mengubah ekspresi wajah menjadi terheran-heran dengan pernyataan yang saya buat. Mereka pun bertanya yang intinya dari mana uang tersebut?  --

Tanpa disadari, pertanyaan ini justru menjebak kita dengan nominal tertentu yang saat itu sedang kita bawa. Sadarkah kita bahwa saat ini kita sedang dipercayakan oleh Tuhan untuk membawa sesuatu yang begitu luar biasa nilainya bahkan oleh orang yang dianggap miskin oleh dunia meskipun tidak sedikit juga orang yang tidak dapat menikmatinya?

-- Lalu saya menjawab dengan sebuah cerita dan pertanyaan, "Saya sering mendengar cerita tentang banyaknya orang yang membutuhkan donor anggota tubuh terutama ginjal. Mereka yang membutuhkannya berani untuk membayar mahal untuk itu. Bagaimana jika ginjalmu dibeli dengan harga satu milar?" Dengan cepat mereka menolak. Saya kembali melanjutkan "Toh nantinya kamu kaya dengan uang itu, bagaimana jika dua miliar? Atau jantungmu sepuluh miliar?" Semakin tinggi harganya, semakin keras mereka menolaknya. --

*** Dari pertanyaan dan jawaban yang simple iini, ternyata ada pesan-pesan menarik yang dapat saya gali yang mungkin juga teman-teman dapat menambahkannya pada kolom comment di bawah. ***

Masing-masing dari kita akan memiliki pendapat yang berbeda saat membaca tulisan ini. Tergantung bagaimana kondisi dan situasi saat kita membaca tulisan ini. Apapun alasannya, mari kita merenung bersama. Betapa sungguh berharganya setiap orang yang telah diciptakan oleh Tuhan?

Mengapa ada hitam dan putih?
Mengapa ada si kaya dan si miskin?
Bukannya semua orang pada awalnya sama, seorang bayi yang tidak berdaya?

Kehidupan yang telah kita jalani, bukan hanya karena diri sendiri, tapi banyak orang yang telah mengisinya dengan berbagai macam hal.

Saat bahagia, siapa saja yang pernah kamu ajak menikmati kebahagiaan itu?
Saat berduka, siapa saja yang pernah menemanimu dan menguatkanmu?
Saat marah, siapa saja yang pernah menjadi penampung emosimu?
Saat menangis, siapa saja yang pernah menemanimu menangis?
Saat terjatuh, siapa saja yang pernah membantu mengangkatmu?
Saat membutuhkan bantuan? Saat sakit, siapa saja yang kamu repotkan?

Siapa? Siapa? Siapa?

Mereka, orang-orang yang mengenalmu atau mungkin sekedar membantumu atau mungkin sebagai bagian dari cerita hidupmu. Namun siapapun mereka, Tuhan telah mengirimkan mereka untuk menjadi bagian dalam cerita hidupmu. Betapa berharganya dirimu?

Sejauh mana kita telah menghargai diri ktia sendiri?
Apakah kita menghargai setiap orang yang ada di sekitar kita?
Apa yang sudah kita lakukan selama ini terhadap orang lain?

Pikirkanlah...
Tuhan menghadirkan kita ke dunia dengan begitu banyak perbedaan. Jika kita bisa menghargai diri kita sendiri, pastilah kita tahu bagaimana caranya menghargai orang lain dengan KASIH.

Semoga tulisan panjang yang mungkin membosankan ini dapat berguna bagi teman-teman.

Silahkan share tulisan ini. Tuhan Memberkati.

Comments