Kisah Para Rasul pasal 6 mengisahkan bagaimana Stefanus diadili oleh Sanhedrin dengan dakwaan hujat terhadap Nabi Musa dan Allah serta berkata-kata menentang Bait Allah dan Hukum Taurat. Hukuman yang diterimanya adalah dirajam sampai mati kira-kira antara tahun 34-35 Masehi oleh sekelompok massa yang marah. Mereka meletakkan jubahnya di kaki seorang muda bernama Saulus dari Tarsus, yang kelak dikenal sebagai Paulus.
Khotbah terkhir yang disampaikan Stefanus ditujukan sebagai tundingan terhadap kaum Yahudi karena telah membunuh nabi-nabi mereka serta menjadi pembunuh Kristus (Kis 7:52).
Nama Stefanus berasal dari Bahasa Yunani Stephanos, artinya "mahkota", yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Aram menjadi Kelil. Santo Stefanus secara tradisional digelarimahkota kemartiran Kristen dan kerap dilukiskan dalam seni dengan tiga buah batu beserta dahan palem para martir. Dalam ikonografi Kristen Timur dia digambarkan sebagai seorang pria muda tanpa janggut dan ber-tonsura (cukuran di kepala biarawan Kristen), mengenakan vestimentum (busana liturgi) diakon, dan kerap menggenggam sebuah miniatur gedung gereja serta incensarium (pedupaan).
Menjelang ajalnya, Stefanus mengalami suatu teofani (penampakan Allah kepada manusia). Teofani yang dialaminya bersifat unik karena dia menyaksikan baik Sang Bapa maupun Sang Putera.
- "Aku melihat langit terbuka, dan Anak manusia duduk di sebelah kanan Allah." (Kis 7:56)
Sumber Wikipedia
Comments
Post a Comment