Sekilas Sejarah GMI Sion Dadap

Sejarah GMI Sion Dadap dimulai dari kerinduan hamba Tuhan (Pdt. Elim Jonathan dan GI. Shadily) dan majelis GMI Sion Jelambar ingin terus melakukan penginjilan dan melihat daerah Dadap sebagai suatu ladang yang dapat berkembang. Sehingga mereka memutuskan untuk membuka Pos PI di Dadap ini.

Pada waktu itu, GMI Sion Jelambar membeli sebuah rumah di Perumahan Taman Dadap Indah Blok A II / 19 dan Tuhan menggerakkan hati Bpk. Hendrik Pangestan dan Istri untuk mempersembahkan sebuah rumah di sebelahnya, yaitu blok A II / 20 untuk digunakan sebagai tempat ibadah.

Pada tanggal 13 September 1992, dimulailah kebaktian perdana GMI Pos PI Dadap yang dihadiri oleh sekitar 25 orang anak dan sekitar 10 orang dewasa. Pada awalnya GMI Sion Jelambar merencanakan hanya akan membuka Sekolah Minggu untuk anak-anak, tetapi ada beberapa orang dewasa yang hadir dalam kebaktian perdana mengusulkan agar dibuka juga ibadah untuk orang dewasa. Melihat kerinduan hati orang-orang dadap terhadap Firman Tuhan, dibuka jugalah ibadah untuk orang dewasa. GMI Sion Jelambar mengutus GI. Dessy Tjee untuk melayani di Pos PI Dadap ini. Para majelis dan aktivis GMI Sion Jelambar juga turut mendukung pelayanan di Dadap. Setelah mereka beribadah di GMI Sion Jelambar, mereka melayani ke Dadap sampai sore hari baru mereka pulang. Semakin hari jumlah jemaat yang hadir dalam kebaktian semakin banyak, sehingga ruangan yang dipakai untuk beribadah sudah tidak dapat menampung lagi jemaat yang hadir. Maka ruangan pun diperluas dengan menembus halaman belakang dari kedua rumah yang digunakan beribadah, menutup atap dan menyusun lantainya dengan batu bata yang semuanya dikerjakan oleh para aktivis.

Dalam perkembangan selanjutnya, GMI Sion Jelambar memohon kepada pemerintah setempat agar diberikan tanah di kompleks perumahan sebagai fasilitas ibadah. Dengan doa dan usaha yang tidak mudah, akhirnya Tuhan menjawab pergumulan ini. Pada tahun 1993, pemerintah daerah tingkat II Tangerang memberikan sebidang tanah seluas 896 m2 di Jalan Perancis Raya No.1 Perumahan Taman Dadap Indah - Tangerang, bahkan lengkap dengan Ijin Bangunan Gereja. GMI Sion Jelambar berharap dalam waktu 3 bulan dapat segera membangun Gereja di tanah tersebut. Pada waktu itu, mereka tidak memiliki uang sesen pun. Sehingga diputuskan untuk menjual kedua rumah di blok A sebagai modal pertama dalam pembangunan dan Tuhan terus menggerakkan hati saudara-sauda seiman untuk mempersembahkan dana dan mendukung dalam doa. Akhirnya dengan biaya hampir Rp 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah), aula dan pastori serta fondasi gedung utama dapat didirikan. Acara peletakan batu pertama dipimpin oleh Pdt. Saibun, M.Div (alm) pada tanggal 3 September 1993. Pentahbisan aula serbaguna dan pastori dipimpin oleh Bishop H. Sitorus, S.Th (alm) pada tanggal 12 Juni 1994. Dikarenakan keterbatasan dana, maka pada saat itu hanya dibangun pastori dan aula yang berkapasitas 120 orang. GMI Sion Jelambar mengutus GI. Sopar Maruli Sihombing untuk meneruskan pelayanan GI. Dessy Tjee menggembalakan Pos PI Sion Dadap.

Pada tahun 1996, jumlah kehadiran Kebaktian dewasa (umum) terus meningkat sampai sekitar 40 orang. Dalam Konferensi Tahunan (KONTA) GMI diputuskan, Pos PI. Sion Dadap resmi ditingkatkan menjadi jemaat penuh. Saat itu yang diutus untuk menggembalakan GMI Sion Dadap adalah GI. Oen Mei Lan.

Pada bulan Agustus 1999, GI. Elim Jonathan diutus oleh KONTA GMI untuk melayani di Dadap. Dalam pelayanan, beliau menggerakkan jemaat untuk menjalankan 3 hal di gereja, yaitu berdoa, perhatian dan penginjilan. Tiga gerakan ini menghasilkan jumlah jemaat yang terus berkembang pesat. Hingga pada tahun 2001, jumlah jemaat yang beribadah di GMI Sion dadap tidak tertampung lagi dalam ruangan ibadah yang hanya berkapasitas 120 orang. Melihat kebutuhan ini, maka melalui doa dan beberapa kali diskusi dalam rapat majelis disepakati untuk membangun gedung utama gereja yang berkapasitas 320 orang dengan luas 12 x 17 m di tanah kosong yang terletak di aula serbaguna. Biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 550.000.000,- (Lima Ratus Lima Puluh Juta Rupiah). Pengumpulan dana ini dimulai dengan janji iman dari para jemaat sendiri dan terus mencari dana pembangunan dari luar jemaat. Dalam anugerah Tuhan, Ia mencukupkan pada waktunya. Pembangunan gedung utama gereja yang dimulai dari bulan Juni 2002 dapat diselesaikan pada bulan February 2003. Pada tanggal 15 Mei 2003, dilakukan pentahbisan gedung gereja ini. Pada tahun 2004, Status GMI Sion Dadap ditingkatkan menjadi Resort.

Perjalanan pelayanan GMI Sion dadap tidak berhenti sampai di sini tetapi masih harus diteruskan untuk menjangkau jiwa-jiwa baru datag kepada Tuhan Yesus. Pdt. Elim Jonathan yang melayani mulai Agustus 1999, telah memasuki masa pensiun pada Agustus 2008. Namun mengingat kebutuhan gereja, maka KONTA GMI Wilayah II pada waktu itu meminta kesediaan Pdt. Elim Jonathan untuk tetap menggembalakan GMI Sion dadap. Dikarenakan faktor kesehatan Pdt. Elim yang sering kali menurun, maka pada Agustus 2008 - February 2009 Pdt. Ruddy Indra Kusuma diminta oleh Majelis GMI Sion Dadap untuk menggembalakan GMI Sion Dadap dengan status di bawah tangan. Kemudian Pdt. Ruddy melanjutkan pelayanan ke Hongkong. Kita bersyukur kepada Tuhan, Mulai Agustus 2009, berdasarkan KONTA GMI Wilayah II mengutus Pdt. Roy J. Sitorus dan istri untuk melayani sebagai gembala sidang di GMI Sion Dadap. Kiranya Tuhan terus dipermuliakan melalui pelayanan hamba-hamba-Nya.

Hamba-hamba Tuhan yang pernah melayani di GMI Sion Dadap adalah :
Tahun 1999 - 2001  : Ev. Samson Randau
Tahun 2003 - 2006  : GI. Dwi Widodo
Tahun 2003 - 2006  : GI. Ester Kanada
Tahun 2005             : Ev. Herni Maryana

Sumber Album Kenangan 17 Tahun GMI Sion Dadap
Diberkati untuk Menjadi Berkat 1992 - 2009

Comments